Langkah pemerintah mewajibkan repatriasi devisa hasil ekspor mulai 1 Agustus kepada para eksportir sebesar 30% dari nilai transaksi selama minimal tiga bulan sejauh ini masih belum memperlihatkan respon yang menggembirakan. Dalam lelang valas DHE perdana pasca pemberlakuan kebijakan itu resmi dijalankan, penawaran masuk terbilang rendah cuma US$6 juta.
Di pasar derivatif, kontrak nondeliverable forward USD/IDR sudah diperdagangkan di kisaran Rp15.224 untuk kontrak 1 pekan ke depan. Sedangkan untuk 1 bulan ke depan, pairing USD/IDR diperdagangkan di kisaran Rp15.241/US$.
Dari kacamata teknikal, USD/IDR tengah menguji puncak tertinggi yang tercapai di Juli lalu di MA-200. Support sudah tertembus di Rp15.202/US$, sehingga rupiah kini berpotensi melanjutkan pelemahan ke Rp15.221/US$.
(rui)