Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Masih Sulit Keluar Dari Tekanan Menuju Rp15.200-an

Ruisa Khoiriyah
03 August 2023 08:44

Ilustrasi Rupiah dan Bank Indonesia (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi Rupiah dan Bank Indonesia (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan menghadapi tekanan sejurus dengan sentimen negatif pemangkasan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Fitch Ratings yang memicu gelombang jual di pasar saham dan obligasi di seluruh dunia.

Nilai rupiah belum memiliki cukup amunisi untuk melawan keperkasaan dolar Amerika yang kembali melanjutkan penguatan. Gelar lelang term deposit valas devisa hasil ekspor yang digelar Bank Indonesia di hari ketika kebijakan repatriasi devisa ekspor resmi diberlakukan, disambut dingin oleh para eksportir dengan nilai penawaran masuk cuma US$6 juta. 

Kebijakan repatriasi devisa hasil ekspor sejatinya diharapkan menjadi amunisi terbesar rupiah dalam menghadapi tekanan eksternal di sisa tahun ini seiring dengan semakin menurunnya kinerja ekspor RI menyusul berakhirnya pesta harga komoditas. 

Pada penutupan perdagangan kemarin di pasar spot, pairing USD/IDR ditutup menguat 60 bps membawa nilai rupiah terperosok ke posisi Rp15.175/US$. Berdasarkan indikator Moving Average (MA), rupiah saat ini semakin mendekati support area MA-200 yang mengindikasikan tren pelemahan bisa berlanjut. 

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Kamis 3 Agustus (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Dari kacamata teknikal, hari ini rupiah berpotensi melemah dengan target kontraksi terdekat menuju area Rp15.190- Rp15.202/US$. Apabila kedua support tersebut kembali tertembus, rupiah bisa menuju Rp15.221/US$ sebagai titik terlemahnya saat ini pada MA-200.