Logo Bloomberg Technoz

Total ini sedikit lebih banyak dari perkiraan dan menguji tingkat permintaan di tengah lonjakan defisit anggaran yang sangat jelas yang memicu Fitch Ratings untuk menurunkan peringkat kredit AAA bagi utang AS.

“Waktu penurunan peringkat kredit itu agak aneh, tetapi situasi fiskal di AS memprihatinkan,” kata Tracy Chen, manajer portofolio di Brandywine Global Investment Management. “Dan penurunan peringkat ini terjadi di tengah pengembalian obligasi AS, jadi kita mungkin melihat premi naik dan kurva semakin curam.”

Lonjakan imbal hasil juga terjadi setelah data pekerjaan AS dirilis. Perusahaan-perusahaan di negara menambahkan lebih banyak pekerjaan pada Juli dari yang diperkirakan, yang menyoroti kekuatan pasar tenaga kerja.

Penggajian pribadi meningkat 324.000 bulan lalu, menurut angka yang diterbitkan Rabu oleh ADP Research Institute bekerja sama dengan Lab Ekonomi Digital Stanford. Itu melebihi semua perkiraan dalam survei ekonom Bloomberg.

Kurva imbal hasil menanjak, memperpanjang tren sejak Bank of Japan pekan lalu mengejutkan pasar dengan memperlebar rentang perdagangan yang diizinkan dalam imbal hasil 10 tahun menjadi 1%.

Obligasi AS juga semakin tak cuan. Bloomberg US Treasury Total Return Index naik hanya 0,7% pada tahun 2023.

Penghindaran Risiko

Pergerakan pada Rabu terjadi setelah penurunan peringkat utang negara AS Fitch menjadi AA+. Fitch mengatakan keuangan negara kemungkinan akan memburuk selama tiga tahun ke depan karena pemotongan pajak, inisiatif pengeluaran baru, guncangan ekonomi, dan kebuntuan politik yang berulang.

Meski tindakan Fitch menggemakan langkah serupa pada 2011 oleh S&P Global Ratings, langkah Fitch ini muncul dalam lingkungan ekonomi yang sangat berbeda, kata Ed Al-Hussainy, ahli strategi suku bunga global di Columbia Threadneedle.

Kali ini, pasar treasury berada di bawah tekanan dari rencana pemerintah untuk meningkatkan pasokan obligasi, serta dampak dari kebijakan pengendalian imbal hasil Bank of Japan, katanya.

Ketahanan di pasar tenaga kerja juga berbeda dengan tingkat pengangguran 9% yang melanda AS pada tahun 2011, menurut Al-Hussainy.

Meski begitu, katanya, aksi jual yang memburuk di pasar saham kemungkinan akan menarik pembeli obligasi kembali ke treasury. Indeks saham S&P 500 turun sebanyak 1,4% pada Rabu, terbesar sejak Mei.

"Obligasi AS tetap menjadi aset safe haven unggulan, tak ada gantinya," kata Al-Hussainy.

(bbn)

No more pages