Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga tembaga ditutup turun pada perdagangan kemarin. Ke depan, bagaimana prospek harga komoditas ini?

Pada Rabu (2/8/2023), harga tembaga di Commodity Exchange (COMEX) ditutup di US$ 3,84/pon. Turun 1,23% dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga tembaga turun 1,37% secara point-to-point. Namun dalam sebulan ke belakang, harga masih naik 1,36%.

Koreksi harga tembaga kali ini didorong oleh keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS) dari AAA menjadi AA+. Hal ini menjadi sentimen negatif di seluruh pasar, termasuk komoditas.

Sebelumnya, harga tembaga juga terimbas sentimen negatif dari China. Caixin melaporkan, aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) di China pada Juli berada di 49,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang 50,5.

PMI menggunakan angka 50 sebagai tolok ukur. Jika di bawah 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase kontraksi, bukan ekspansi. 

Ini menjadi kontraksi PMI manufaktur pertama di China dalam 3 bulan terakhir.

Lalu bagaimana prospek harga tembaga ke depan? Sepertinya dengan sentimen negatif yang masih melanda, harga tembaga tidak akan bergerak terlampau jauh dari posisi saat ini. 

Secara teknikal, ada kemungkinan harga akan turun ke US$ 3,8/pon. Setelah itu, ada peluang naik menuju US$ 3,87/pon.

(aji)

No more pages