Vildana Hajric dan Isabelle Lee —Bloomberg News
Bloomberg, Sepanjang bulan Juli volume perdagangan Bitcoin mengalami penurunan tajam. Harga BTC tak terlampau banyak bergerak. Volatilitas juga jauh berkurang. Padahal aset digital ini dikenal sebagai incaran para spekulan karena gejolak harga.
Volume perdagangan Bitcoin secara bulanan di Juli menjadi yang terendah sejak November 2020, berdasarkan data Bendik Schei dan Vetle Lunde dari K33.
Penurunan volume terjadi karena anjloknya volatilitas BTC yang mana capaian pergerakan lima hari BTC berada di bawah S&P 500, saham teknologi, dan emas. Raihan ini menjadi “pencapaian langka yang sebelumnya telah meramalkan akan terjadinya ledakan volatilitas yang substansial dalam waktu dekat,” dituliskan dalam sebuah catatan.
Volatilitas 30 hari Bitcoin nyaris menyentuh posisi terendahnya dalam lima tahun pada level yang sama, terlihat pada delapan kesempatan sejak Januari 2019.
Aset digital dengan nilai terbesar di dunia ini berada pada level US$28.800, atau batas terbawah baru menyusul sentimen dari aplikasi BlackRock Inc. yang menerbitkan ETF Bitcoin spot pertama di Amerika Serikat (AS).

Harga BTC berada pada posisi pelemahan karena gejolak atas produk semacam itu yang juga dicoba oleh penerbit ETF lainnya telah mereda, di antara alasan lainnya.
“Meskipun para fans masih memperdagangkannya namun mereka selalu mencari tahu di mana tindakannya pada waktu tertentu telah beralih dari Bitcoin. Pedagang aktif tampaknya telah beralih dari pasar kripto, setidaknya untuk saat ini. Posisi ini tidak baik untuk aset yang telah menemnbus batas kisaran sideway," kata Kepala Strategi pasar Miller Tabak + Co, Matt Maley.
Banyak pengamat pasar telah menduga penurunan volume perdagangan karena sebagian besar investor telah meninggalkan kripto usai skandal dan kejatuhan sejumlah perusahaan terkait pada 2022. Momen tahun lalu menjadikan banyak investor ritel mengalami kerugian.

Selain itu, “sebagian besar’ dari penurunan tersebut dapat dikaitkan kabar biaya perdagangan Binance, menurut K33.
Terlepas dari kemungkinan ETF Bitcoin dan beberapa kejelasan peraturan, investor besar masih menunggu untuk masuk pasar kripto, kata Noelle Acheson, penulis “Crypto Is Macro Now”.
Hal ini bisa jadi karena beberapa alasan termasuk ketidakpastian yang masih berlangsung. Alasan lainnya adalah potensi putusan yang merugikan di masa depan atas berlangsung kasus hukum juga munculnya fakta kerapuhan DeFi baru-baru ini.
Mengenai investor profesional, mereka cenderung bergerak dalam kelompok dan belum melihat yang lain masuk.
(bbn)