Akhir tahun lalu Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mata-mata China merupakan ancaman serius. Kemudian pada Januari, Taiwan menahan tiga perwira aktif dan seorang pensiunan perwira Angkatan Udara karena dicurigai sebagai mata-mata. Selain itu pada bulan lalu, Taiwan menahan lima orang lagi atas tudingan merekrut petugas yang akan dijadikan intelijen untuk China.
Pada Rabu (2/8/2023) Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan peringatan terhadap para anggotanya tentang upaya infiltrasi China, sambil meningkatkan keamanan. Alex Huang, Wakil Sekretaris Jenderal Presiden Tsai Ing-wen, mengatakan pada sebuah pengarahan di Taipei bahwa kebocoran terbaru itu "memalukan dan pelakunya harus dihukum dengan tegas."
(bbn)