Fitch memangkas peringkat utang AS satu langkah menjadi AA+ dari AAA pada Selasa (01/08/2023). Langkah tersebut mengikuti keputusan oleh S&P Global Ratings yang menurunkan peringkat AS dari peringkat teratasnya pada tahun 2011, dan menjadikan Moody's Investors Service sebagai satu-satunya lembaga pemeringkat utama yang mempertahankan rating AS pada level tertinggi.
Fitch menyatakan bahwa meski ada kesepakatan menangguhkan plafon utang AS yang dicapai pada awal Juni lalu, telah terjadi kemerosotan yang stabil dalam standar tata kelola terkait masalah fiskal dan utang selama 20 tahun terakhir.
Beban utang AS akan mencapai 118% dari produk domestik bruto pada tahun 2025 — lebih dari dua setengah kali lebih tinggi dari median 'AAA' sebesar 39%, menurut Fitch, yang memproyeksikan rasio utang terhadap PDB AS akan meningkat lebih jauh dalam jangka panjang, dan meningkatkan kerentanan AS terhadap guncangan ekonomi di masa depan.
Defisit fiskal AS mencapai US$1,39 triliun untuk sembilan bulan pertama tahun fiskal saat ini, naik sekitar 170% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan itu sebagian disebabkan oleh kenaikan suku bunga bank sentral The Federal Reserve, dengan biaya pembayaran utang pemerintah AS melonjak 25% ke level tertinggi dalam 11 tahun sebesar US$652 miliar.
Pada Senin, Departemen Keuangan AS meningkatkan perkiraan utang negara pada kuartal Juli hingga September menjadi US$1 triliun, lebih dari perkiraan beberapa analis dan jauh di atas US$733 miliar yang telah diprediksi pada awal Mei.
‘Membingungkan’
“Sebagian besar ekonom dan analis pasar yang melihat hal ini kemungkinan besar sama-sama bingung dengan alasan yang diberikan [oleh Fitch] dan waktunya,” tulis El-Erian dalam sebuah posting di X, platform media sosial yang berganti nama dari Twitter.
“Pengumuman ini lebih baik untuk dibiarkan daripada memiliki dampak mengganggu yang bertahan lama pada ekonomi dan pasar AS."
Reaksi langsung sentimen ini ke pasar keuangan Asia relatif tidak terdengar. Obligasi AS bergerak naik. Dolar naik terhadap sebagian besar mata uang utama, sementara futures saham AS turun
‘Benar-Benar Absurd’
“Fitch menurunkan peringkat utang AS, sebuah keputusan yang dikritik secara luas dan benar; itu tidak masuk akal bahkan dengan kriteria yang mereka nyatakan sendiri,” peraih penghargaan Noble dan kolumnis New York Times Paul Krugman memposting di Twitter.
"Pasti ada cerita di balik ini - tapi apapun itu, ini adalah tentang Fitch, bukan tentang solvabilitas AS," katanya.
Keputusan Fitch "benar-benar tak masuk akal," kata Jason Furman, seorang profesor ekonomi di Universitas Harvard dan mantan penasihat ekonomi utama Presiden Barack Obama.
Menanggapi kritik tersebut, James McCormack, kepala pemeringkat negara dan supranasional global untuk Fitch Ratings, mengatakan penurunan peringkat ini didasarkan pada prospek fiskal jangka menengah AS, "yang ditandai dengan meningkatnya defisit dan utang pemerintah," dan bukan pada prediksi tentang potensi resesi.
"Dalam pandangan kami, metrik fiskal AS akan kurang menguntungkan di periode mendatang, dan kami tidak yakin dengan langkah-langkah kebijakan yang disepakati dan diterapkan untuk mengatasi terkikisnya fiskal," tulis McCormack.
--Dengan asistensi James Mayger dan Jill Disis.
(bbn)