S'thembile Cele - Bloomberg News
Bloomberg, Afrika Selatan (Afsel) sedang berupaya membujuk Rusia untuk kembali ke pembicaraan tentang kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina yang dibatalkan oleh Rusia bulan lalu.
“Kami juga bekerja keras untuk membujuk pihak Rusia untuk menangani kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dan berinteraksi dengan semua pihak terkait untuk melihat apakah kami dapat menemukan solusi untuk memastikan pembukaan kerja sama Laut Hitam,” kata Menteri Luar Negeri Afsel Naledi Pandor di Pretoria saat berbicara dengan Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi, pada Selasa (01/08/2023).
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan penarikan negaranya dari kesepakatan biji-bijian itu pada KTT Rusia-Afrika dengan para pemimpin negara-negara di benua tersebut yang merasakan dampak kenaikan harga pangan yang dipicu oleh perang di Ukraina.
Afsel dikecualikan dari janji Putin untuk memberikan gandum gratis pada pertemuan enam negara Afrika yang memiliki ikatan kuat dengan Moskow.
Hayashi mengatakan kepada Pandor bahwa Jepang menyayangkan berakhirnya inisiatif biji-bijian Rusia dan berharap kerja sama itu dimulai kembali, demikian menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Jepang.
Kedua menteri menegaskan perlunya kedua negara untuk bekerja sama dalam ketahanan pangan di Afrika, kata kementerian tersebut.
Hayashi tengah gencar tur ke negara-negara Afrika yang dianggap relatif bersahabat dengan Rusia. Ia berikutnya akan mengunjungi Uganda dan Ethiopia.
Afrika Selatan bersikap nonblok terhadap perang di Ukraina yang menuai kritik dari beberapa mitra dagang terbesarnya, termasuk Amerika Serikat (AS).
Hampir empat bulan lalu, Jepang mengundang perwakilan Uni Afrika ke KTT G-7 yang dihadiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan mengecualikan Afsel sebagai peserta reguler. Pandor mengatakan kepada surat kabar Sunday Times yang berbasis di Johannesburg pada saat itu bahwa ia tidak tahu kenapa Afsel tak diundang, tetapi itu bukan masalah besar, katanya.
Keputusan itu diambil setelah Afsel ikut serta dalam latihan militer bersama dengan Rusia dan China.
Pada acara Selasa, Pandor mengatakan Afsel akan terus berupaya mengakhiri konflik di Ukraina. “Negara kami tetap non-blok dalam konflik ini karena kami menganggap semua perang sebagai perang yang kami tak boleh untuk memihak,” katanya.
(bbn)