Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas di pasar global melejit menyusul perburuan para pemodal atas safe haven menyusul aksi jual massal yang melandai pasar obligasi dan saham, imbas dari pemangkasan rating kredit surat utang Amerika Serikat (AS) oleh Fitch Ratings.

Kontrak emas berjangka di pasar spot diperdagangkan di kisaran US$ 1.947,32, atau menguat 0,14% setelah kemarin sempat terpapas harganya sampai 1,06%. Emas menjadi safe haven baru setelah dolar Amerika turut terseret aksi jual pemodal di Wall Street dan Eropa akibat penurunan rating kredit US Treasury. 

Indeks dolar AS melemah ke posisi 102,25 dipicu langkah pemodal yang ramai-ramai melepas US Treasury terindikasi dari tingkat imbal hasil yang melesat di semua tenor. Yield UST-10 tahun semakin merangkak naik ke level 4,027% sedangkan UST-2 tahun yang sensitif dengan arah kebijakan moneter juga naik ke 4,887%. 

Di dalam negeri, harga emas produksi Divisi Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk ditawarkan di harga lebih rendah hari ini dengan penurunan Rp7.000 per gram menjadi Rp1,071 juta per gram. Penurunan harga emas ANTAM hari ini dipengaruhi oleh kejatuhan harga emas dunia dalam perdagangan hari sebelumnya. 

Dengan tren kenaikan emas hari ini ditambah pelemahan nilai tukar rupiah, kemungkinan besar harga emas ANTAM besok akan melesat naik lagi. 

Amerika Tidak Terima