Logo Bloomberg Technoz

Aksi Jual SUN dan Saham Menyeret Rupiah, Buntut Fitch Ratings

Ruisa Khoiriyah
02 August 2023 10:18

Ilustrasi uang Rupiah. (Photo By wirestock via Envato)
Ilustrasi uang Rupiah. (Photo By wirestock via Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah tidak mampu bertahan menghadapi gelombang jual di pasar surat berharga negara dan saham, buntut dari aksi jual ramai-ramai di pasar global menyusul pemangkasan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Fitch Ratings.

Nilai rupiah akhirnya terperosok menyentuh level terlemah di Rp15.165 pada pukul 10:02, Rabu (2/8/2023), setelah menghadapi tekanan langsung di pembukaan pasar. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN/INDOGB) tenor 10 tahun melesat ke posisi 6,257% disusul tenor 2 tahun yang juga naik ke level 6,062%. Pelemahan nilai rupiah juga terseret aksi jual pemodal di bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjatuh ke 6.855, 87.

Dengan tekanan yang dihadapi saat ini, nilai rupiah bisa semakin terjatuh ke kisaran Rp15.222/US$ dalam waktu dekat, dari kacamata analisis teknikal Bloomberg Technoz.

Menyusul pemangkasan peringkat kredit Amerika oleh Fitch Ratings dari AAA menjadi AA+ yang dikecam oleh pemerintah Amerika, semalam aksi jual merata terjadi di Wall Street dan Eropa. Indeks obligasi S&P negara-negara maju dan indeks obligasi negara berkembang juga tergerus masing-masing -0,4% dan -0,5%.

Rupiah tidak mampu mencuri peluang penguatan ketika kejatuhan the greenback justru membuat pelaku pasar mencari safe haven ke emas. Harga emas di pasar global melesat ke posisi US$ 1.947,02 per troy ounce pada pukul 10:14 WIB.