Adapun saham-saham yang jadi rekomendasi Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Mirae Asset Sekuritas dalam Technical Insight merekomendasikan, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sementara itu, Tim Research Phillip Securities Indonesia merekomendasikan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) dan PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR).
Pada perdagangan regional Asia, bursa saham diproyeksikan bergerak melemah. Berdasarkan data sementara ini indeks Nikkei 225 anjlok 1,84%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 1,40%, indeks Kospi drop 1,35%, indeks Straits Times Singapore terdepresiasi 0,67% dan indeks Shanghai Composite turun 0,51%.
Adapun indeks utama Dow Jones ditutup di zona hijau pada perdagangan semalam, dengan mencatatkan kenaikan 71,14 poin poin atau 0,20%. Sementara indeks S&P 500 mengalami pelemahan 12,23 poin atau 0,27%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Fitch Ratings mencopot peringkat utang teratas Amerika Serikat (AS). Fitch menurunkan peringkat utang AS dari AAA, peringkat yang dipegang negara tersebut di Fitch setidaknya sejak 1994, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Setelah gejolak politik yang besar atas utang negara dan kebuntuan berulang kali soalkenaikan batas utang. Meski hambatan yang paling terkini sudah diselesaikan, itu tetap menjadi masalah potensial yang perlu diperhatikan.
Adapun AS saat ini diberi peringkat AA+ oleh Fitch, satu tingkat di bawah AAA, dan pandangan yang stabil terhadap negara tersebut.
S&P juga menempatkannya pada skor AA+, sementara Moody's Investors Service saat ini menilai AS dengan peringkat AAA, yang merupakan peringkat tertinggi.
Kemudian, tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, fokus perhatian investor masih tertuju pada pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 Tiongkok setelah data memperlihatkan aktivitas sektor manufaktur Tiongkok mencatatkan kontraksi selama empat bulan berturut-turut hingga Juli.
Data resmi Manufacturing PMI Tiongkok hanya naik ke level 49,3 pada Juli dari level 49.0 pada Juni, menandakan penurunan aktivitas di sektor manufaktur selama empat bulan berturut-turut.
Sementara itu, data Caixin General Manufacturing PMI Tiongkok jatuh ke level 49,2 pada Juli dari level sebelumnya 50,5. Ini adalah level terendah dalam enam bulan dan merupakan kontraksi pertama sejak bulan April 2023.
“Pelemahan momentum pemulihan ekonomi Tiongkok memberi tekanan pada sektor manufaktur Asia, dengan Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam mencatatkan kontraksi pada aktivitas sektor manufaktur mereka di bulan Juli,” jelas Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad)