Logo Bloomberg Technoz

Kapasitas Penumpang KA Subsidi Dikurangi karena Terlalu Padat

Ezra Sihite
02 August 2023 10:01

Ilustrasi layanan kereta api Ekonomi yang mendapatkan subsidi (Dok Kemenhub)
Ilustrasi layanan kereta api Ekonomi yang mendapatkan subsidi (Dok Kemenhub)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mulai Agustus 2023 memberlakukan pengurangan kapasitas penumpang dinamis atau load factor untuk menjaga kenyamanan. Hal ini dilakukan karena menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, load factor selama ini sudah sangat padat hingga 150%.

Aturan baru bagi kereta api (KA) yang disubsidi menggunakan skema kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) diberlakukan untuk KA PSO yang menggunakan sarana K3 dengan jarak tempuh lebih 100 km.

“Kami mendapat masukan bahwa saat ini antusiasme masyarakat untuk menggunakan layanan KA PSO sudah cukup tinggi sehingga perlu kami atur kapasitasnya agar tidak mengurangi kenyamanan penumpang,” tutur Risal soal kereta kelas ekonomi tersebut.

Penyesuaian ini akan diatur mulai 1 Agustus 2023 melalui penyesuaian jumlah tiket tanpa tempat duduk yang dijual. “Sebelumnya KA PSO ini memiliki load factor hingga 150% jadi kami mendorong operator untuk dapat menyesuaikan load factor menjadi 120% melalui sistem ticketing dan sosialisasi kepada masyarakat,” kata dia sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Rabu (2/8/2023).

Layanan KA PSO yang terpengaruh aturan ini paling banyak berasal dari daerah operasi (DAOP) 2 Bandung dan DAOP 8 Surabaya termasuk Commuter Line Garut, Commuter Line Dhoho dan Commuter Line Panataran. Dengan ada pengurangan load maka tiket tanpa tempat duduk yang dijual untuk layanan KA PSO dengan kriteria tersebut tidak boleh lebih dari 20% kapasitas tempat duduk.