Logo Bloomberg Technoz

Saham Asia Diproyeksi Mixed, Perhatian Tertuju Pada Pekerja AS

News
06 February 2023 08:36

Ilustrasi Investor Sedang Mencermati Pasar Saham di Asia (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Investor Sedang Mencermati Pasar Saham di Asia (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pekan awal perdagangan pasar Saham Asia berpotensi bergerak bervariasi, di tengah sentimen yang beragam. Katalis pasar datang dari data laporan pekerjaan AS yang kuat dan insiden balon terbang di wilayah udara Amerika Serikat (AS), yang dicurigai sebagai alat mata-mata, memperburuk ketegangan geopolitik.

Pada awal perdagangan mata uang hari ini, yen terdepresiasi terhadap dolar setelah indeks Nikkei 225 melaporkan pemerintah telah menghubungi Wakil Gubernur Bank of Japan (BOJ), Masayoshi Amamiya, tentang akan menjadi kepala BOJ. Sementara Shunichi Suzuki, Menteri Keuangan Jepang, mengatakan belum tahu kabar tersebut. Investor mengasumsikan, kemungkinan besar akan terjadi pelonggaran kebijakan moneter dari posisi saat ini.

Aset Adani Group diprediksi akan tetap bergerak volatil pada minggu ini. Tekanan akan datang dari Adani Enterprises Ltd. yang membatalkan rencana penjualan obligasi publik pertama mereka, dilansir dari sumber yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Bloomberg News.

Meskipun penurunan saham pada hari Jumat mulai mereda dibandingkan hari-hari sebelumnya. Anjloknya harga saham perusahaan membuat nilai pasar Adani terdiskon setengah harga. Laporan Hindenburg Research tentang manipulasi dan penipuan akuntansi  masih jadi pemberat laju Adani Group.

Dolar melonjak setelah acuan kekuatan dolar naik lebih dari 1% pada Jumat. Pendorongnya adalah peningkatan tingkat tenaga kerja AS, sekaligus berkurangnya angka pengangguran. Bahkan pengangguran berad di level terendah selama 53 tahun terakhir.