Jika nilai rupiah terjadi pelemahan hari ini, support menarik dicermati pada level Rp15.150/US$ dan support selanjutnya ke MA-200 pada area Rp15.222/US$ dalam tren jangka menengah.
Nilai rupiah kemarin terpuruk ke Rp15.115/US$ di tengah penguatan dolar AS di hampir semua valuta dunia. Tekanan aksi jual di pasar saham juga turut menyeret rupiah.
Bank Indonesia masih memantau perkembangan data ekonomi Amerika, terutama inflasi untuk mengelola ekspektasi terhadap dinaikkannya lagi bunga acuan Fed Fund Rate di sisa tahun ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataan setelah konferensi pers KSSK, Selasa sore, menyatakan, bank sentral akan memonitor data ekonomi AS khususnya perkembangan inflasi dalam mempertimbangkan langkah kebijakan moneter BI ke depan.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pemangkasan bunga acuan BI7DRR menyusul inflasi yang semakin melandai, Perry menyatakan, asumsi dasar Bank Indonesia masih melihat Federal Reserve akan menaikkan lagi FFR pada September nanti sebesar 25 bps, demikian dilansir oleh Bloomberg News.
-- dengan analisis teknikal M. Julian Fadli.
(rui)