Logo Bloomberg Technoz

Dolar AS Jatuh, Rupiah Bisa Curi Peluang Penguatan

Ruisa Khoiriyah
02 August 2023 08:12

Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah dan dolar AS. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah berpeluang mencuri kesempatan penguatan di tengah gelombang aksi jual surat utang Amerika Serikat US Treasury menyusul pemangkasan peringkat oleh Fitch Ratings dari AAA menjadi AA+. 

Pemodal global beramai-ramai melepas US Treasury sehingga tingkat imbal hasil surat utang negeri Paman Sam kompak melesat naik. Harga dolar pun jatuh. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan the greenback di hadapan enam mata uang utama dunia, pagi ini tergerus ke posisi 102,118 setelah mencetak penguatan dua hari berturut-turut. 

Di pasar derivatif non deliverable forward, pairing USD/IDR sudah diperdagangkan di kisaran Rp15.138/US$ pada pagi hari ini, Rabu (2/8/2023), memberi sedikit tekanan bahwa pelemahan yang terjadi kemarin mungkin berlanjut. Namun, dengan kejatuhan dolar AS akibat penurunan peringkat US Treasury, tekanan yang dihadapi oleh rupiah hari ini mungkin sedikit termoderasi.

Dari dalam negeri, rupiah seharusnya cukup percaya diri dengan dimulainya kebijakan baru repatriasi devisa hasil ekspor yang diperkirakan bisa mengerek cadangan devisa sekitar US$8 miliar hingga US$9 miliar secepatnya di Desember tahun ini. 

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 2 Agustus (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal, nilai rupiah berpeluang menguat hari ini dengan target penguatan menuju area level Rp15.074/US$ yang merupakan resistance terdekat sampai dengan Rp15.034/US$. Bila level itu tertembus, rupiah bisa melanjutkan kenaikan ke indikator MA-100 pada area Rp15.008/US$ sebagai resistance terkuatnya.