Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Jepang sudah mulai menyusun rencana untuk memberlakukan pembatasan ekspor pada mesin-mesin pembuat semikonduktor canggih.

Mengutip Bloomberg News pada Senin (06/02/2023), langkah ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Jepang dengan Amerika Serikat (AS) dan Belanda untuk membatasi pengembangan industri semikonduktor China. Langkah tersebut akan diawali dengan revisi undang-undang mengenai ekspor produk dan teknologi tertentu.

Menurut informasi internal Pemerintah Jepang yang enggan dipublikasikan identitasnya, revisi undang-undang itu paling lambat dirilis pada musim semi tahun ini. Tak sedikit produsen semikonduktor yang akan terpengaruh oleh aturan ini, termasuk raksasa elektronik Nikon Corp. dan Tokyo Electron Ltd.

Disebutkan pula, langkah yang diambil oleh Jepang terkait pembatasan ekspor mesin-mesin pembuat semikonduktor ke China cenderung lunak. Sebab, Negeri Matahari Terbit masih berusaha mengurangi risiko balasan dari Beijing.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China Qin Gang, dalam panggilan telepon dengan MenterI Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi pada Kamis (02/02/2023) meminta Tokyo untuk terus menegakkan prinsip pasar dan keterbukaan dalam menjaga hubungan ekonomi, perdagangan dan teknologi antara kedua negara Asia itu