Logo Bloomberg Technoz

Harga Sempat Melesat

Belum lama ini, harga tembaga sempat menembus level US$ 4/pon, tertinggi dalam lebih dari 3 bulan terakhir. Penyebabnya adalah keketatan pasokan.

Codelco, perusahaan tambang milik negara di Chile, menurunkan proyeksi produksi 2023 sebanyak 70.000 ton menjadi 1,31-1,35 juta ton. Ini karena ada insiden ledakan di salah satu tambang mereka yang menyebabkan penundaan produksi.

Pada semester I-2023, produksi Codelco sudah anjlok 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, pelaku pasar makin berharap pemerintah China segera menggelontorkan stimulus. Kebutuhannya dinilai sudah mendesak karena data ekonomi terbaru menunjukkan perlambatan ekonomi kian terasa. 

Caixin melaporkan, aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) di China pada Juli berada di 49,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang 50,5.

PMI menggunakan angka 50 sebagai tolok ukur. Jika di bawah 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase kontraksi, bukan ekspansi. 

Ini menjadi kontraksi PMI manufaktur pertama di China dalam 3 bulan terakhir.

Stimulus diharapkan mampu membangkitkan ekonomi yang lesu. Saat gairah kembali muncul, maka permintaan terhadap logam akan naik, salah satunya tembaga.

(aji)

No more pages