Bank Mandiri memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2022 akan menurun hingga di bawah 5% (yoy) karena inflasi yang tinggi memukul pengeluaran hingga taraf tertentu. Hal itu membayangi dampak positif dari liburan Natal dan tahun baru.
“Kami juga memperkirakan pertumbuhan ekspor bersih akan melemah karena mengendornya permintaan eksternal, didorong oleh tingginya inflasi global dan suku bunga kebijakan. Sementara itu, pertumbuhan belanja pemerintah terlihat membaik, mengikuti pola belanja publik yang meningkat setiap kaurtal terakhir,” papar Faisal.
Pertumbuhan belanja pemerintah juga ditopang berbagai kebijakan diambil untuk menjaga daya beli masyarakat dan meredam inflasi, termasuk subsidi.
“Pertumbuhan PMTB diperkirakan akan relatif datar karena pertumbuhan investasi bangunan dan struktur masih tertahan,” ucap Faisal.
(evs)