Logo Bloomberg Technoz

Dia menjelaskan Barantan telah melakukan tindakan sesuai dengan standar prosedur impor komoditas pertanian, yakni hewan yang masuk ke wilayah NKRI akan dikarantina guna memastikan kesehatan dan keamanan.

Temuan penyakit LSD pada sapi impor setelah dilakukan tindakan karantina berupa pemeriksaan dokumen dan fisik sapi impor di atas alat angkut. Adapun, pemeriksaan di atas kapal oleh petugas Karantina Pertanian Tanjung Priok Jakarta dilakukan pada 25 Mei—26 Juli 2023.

“Kemudian petugas memberikan tanda khusus pada sapi-sapi impor yang menunjukkan gejala klinis untuk selanjutnya dilakukan pengambilan sampel sesaat setelah bongkar dari alat angkut,” jelas Bambang.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium, hewan impor yang positif terdeteksi LSD langsung dipotong bersyarat yang diawasi oleh Dokter Hewan Karantina. “Kami dapati temuan gejala klinis LSD pada sapi impor terus bertambah, karena itu kami putuskan untuk menangguhkan importasi dari empat fasilitas tersebut,” ujarnya.

Penyakit LSD tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh serangga, antara lain nyamuk, lalat dan caplak. Penyakit yang menyerang sapi dan kerbau.

Masa inkubasi penyakit LSD secara alamiah cukup lama, bahkan dapat mencapai lima pekan, sehingga penyakit tersebut tidak mungkin muncul secara tiba-tiba dalam 1—3 hari.

Virus dapat bertahan di keropeng selama 33 hari dan pada leleran mulut dan hidung selama 28 hari. Pada saat itu pula serangga berperan menularkan dari satu hewan ke hewan lainnya. Pencegahan dapat dilakukan dengan biosekuriti dengan desinfeksi dan desisektisasi yang ketat, serta vaksinasi.

Sampel serum darah, kerokan kulit dan swab mulut diambil pada sapi yang belum dilakukan vaksinasi LSD, hasil positif ditemukan setelah diuji menggunakan real time PCR. Pengujian dilakukan di laboratorium Karantina Pertanian Tanjung Priok dan diuji konfirmasi di Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dan Balai Besar Veteriner Wates. 

(wdh)

No more pages