Bloomberg Technoz, Jakarta - Platform analitik keuangan asal Singapura yakni Bunker berhasil mengamankan pendanaan awal US$5 juta atau setara Rp75 miliar.
Sejumlah investor yang terlibat dalam pendanaan ini termasuk Alpha JWC Ventures, January Capital, Northstar Group, GFC, Money Forward, serta beberapa angel investor seperti Chris Lin, Rosemary Hua dan Tiger Fang.
Bunker merupakan sebuah perusahaan rintisian (startup) yang menyediakan layanan untuk meningkatkan visibilitas keuangan secara cepat dan akurat dengan cara menemukan data-data yang seringkali terlewat di data akuntansi perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP). Tahun ini, perusahaan resmi melakukan ekspansinya ke Indonesia.
CEO dan Co Founder Bunker, Shivom Sinha mengatakan, software rancangan Bunker dengan mudah menelusuri data melalui pemindaian ribuan baris transaksi serta data lainnya guna menemukan biaya khusus vendor dan peluang negosiasi syarat pembayaran, mendorong penganggaran ad-hoc dan mengelola hubungan investor atau melakukan penggalangan dana dengan proses yang lebih lancar.
"Bunker hadir untuk melakukan apa yang telah saya lakukan sepanjang karir saya yaitu secara efisien menjembatani kesenjangan tersebut sehingga pemimpin dapat merencanakan dan menjalankan bisnis dengan tepat.” kata Shivom Sinha dalam acara peluncuran sofwatre Bunker di Jakarta, Selasa (01/08/2023).
Startup yang didirikan oleh Shivom pada Agustus 2021 ini mempunyai visi yakni ingin mendukung startup usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Asia tenggara dan Hong Kong menuju profitabilitas dan pertumbuhan yang ideal.
Sebelum mendirikan Bunker, Shivom memulai karier di KKR, kemudian turut membantu divisi keuangan strategis untuk Gojek, Uber, dan Kargo di seluruh Indonesia dan wilayah regional.
Bunker dimulai setelah akuisisi ”Proyek Beta”, sebuah konsultan layanan pembukuan dan pajak, yang kini menjadi anak perusahaan bernama Bunker Books.
Dari sisi lainya, Jibrilia Alamsah Co-Founder Bunker menerangkan, perusahaannya memanfaatkan algoritma yang cerdas dalam memproses data buku besar keuangan klien untuk menemukan peluang terbaik yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dan seringkali terlewat selama proses audit bulanan manual.
“Kami ingin membantu usaha menengah ke atas di Indonesia untuk berkembang dan memiliki sistem keuangan yang executive friendly dan yang lebih efisien," tuturnya.
Tim Bunker terdiri talenta-talenta dengan latar belakang seperti keuangan, akuntansi dan teknologi dari sejumlah perusahaan bergengsi seperti JP Morgan, Deloitte, PWC, Bursa Efek Indonesia, Meta, ByteDance, ST Telemedia, serta perusahaan besar lainnya.
(evs)