Berdasarkan hasil persidangan, penyidik kemudian membuka penyidikan baru dengan menetapkan tiga perusahaan sebagai tersangka yaitu Wilmar Group, Musim Mas Group, dan Pertama Hijau Group.
Akan tetapi, belakangan, korps Adhyaksa tersebut ternyata akan membuka penyidikan baru lagi. Kali ini penyidik ingin memeriksa kebijakan ekspor CPO di Kementerian Perdagangan. Mereka pun telah memanggil Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai saksi.
"Yang bersangkutan diperiksa terkait dengan kebijakan. Kita ingin semuanya jadi clear, kebijakannya apa, bagaimana pelaksanaannya," kata Ketut.
Lutfi sendiri pernah menjabat Menteri Perdagangan selama dua kali pada pemerintahan presiden yang berbeda. Dia pernah mengampu jabatan tersebut sebagai bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu II pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Februari-Oktober 2014.
Presiden Joko Widodo kemudian memanggil dan melantik Lutfi pada jabatan yang sama dalam Kabinet Indonesia Maju, Desember 2020. Dia kemudian lengser dari digantikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan pada Juni 2022.
(ibn/frg)