Data terbaru pasar tenaga kerja AS ini akan membuat pekerjaan The Fed akan lebih rumit. Langkah agresif The Fed menaikkan bunga acuan sejauh ini telah berhasil mendinginkan beberapa sektor ekonomi. Namun, hal itu rupanya belum cukup menghentikan atau setidaknya memperlambat pemberi kerja untuk berhenti merekrut. Laporan lain pada Jumat lalu juga memperlihatkan permintaan konsumen untuk layanan kembali bangkit pada Januari setelah terjadi beberapa kemunduran pada akhir tahun lalu.
AS melaporkan data penghasilan per jam rata-rata naik 0,3% dibandingkan Desember dan mencatat kenaikan 4,4% bila dibandingkan Januari 2022. Rata-rata jam kerja juga naik menjadi 34,7 jam, tertinggi sejak Maret 2022. AS juga mencatat pertumbuhan upah naik moderat seperti indeks tenaga kerja dan unit biaya tenaga kerja.
Data lain yang juga mengejutkan adalah kenaikan 1,5% untuk indeks yang menyangkut gaji, jam kerja dan penghasilan per jam. Data itu menandai kemajuan bulanan terbesar sejak 2020 dan menunjukkan daya beli yang cukup untuk pekerja AS ke depan.
Akan seberapa lama bunga acuan di level tinggi akan bergantung sebagian besar pada laju rekrutmen tenaga kerja dan pertumbuhan upah pekerja. Jumlah lapangan kerja yang tiba-tiba melonjak pada Desember dan klaim tunjangan pengangguran yang secara historis tetap rendah menjadi bukti kekuatan pasar tenaga kerja yang masih bertahan lama. Namun, Powell, Ketua The Fed, mengisyaratkan bahwa hal itu bisa dibatalkan karena The Fed akan terus bekerja mendinginkan tekanan harga
Laporan Jumat lalu juga mengumumkan update tahunan terkait pengendalian populasi yang digunakan dalam data survei rumah tangga, ini berarti angka partisipasi dan pengangguran tidak bisa langsung dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Angka partisipasi kerja yang memperlihatkan jumlah penduduk yang bekerja dan yang mencari pekerjaan, naik menjadi 62,4% dan tingkat pekerja usia 25-54 juga meningkat. Departemen Tenaga Kerja mengatakan tingkat partisipasi secara keseluruhan tidak berubah.
“Jika kelihatan terlalu bagus untuk jadi kenyataan, itu karena kenaikannya sebagian besar dipicu faktor musiman. Namun, masih tidak bisa disangkal bahwa pasar tenaga kerja tetap ketat. The Fed sepertinya tidak akan terlalu menekankan laporan ini dalam merumuskan kebijakan,” ujar Ekonom Anna Wong.
(bbn)