Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi 0,21% pada Juli dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang 0,14%.
Pada Selasa (1/8/2023), Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menyebut terdapat sejumlah peristiwa yang menyumbang inflasi bulan lalu.
"Mengacu kepada laporan BMKG, curah hujan sepanjang Jli masih berkategori rendah. Kondisi ini berpengaruh kepada kondisi hortikultura dan harga di tingkat konsumen. Kemudian Juli bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah, yang berpengaruh kepada harga. Pada awal Juli, pemerintah juga menyesuaikan harga BBM terutama yang non-subsidi," papar Pudji dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.
Pudji melanjutkan adalah komponen pendidikan yang signifikan menyumbang inflasi. Sebab, Juli adalah tahun ajaran baru mulai dari SD hingga SMA.
Inflasi kelompok pendidikan pada Juli adalah 0,66%. Andil (share) terhadap inflasi adalah 0,04%.
"Biaya sekolah SD, SMP, dan SMA masing-masing memiliki andil 0,01%. Inflasi kelompok pendidikan cenderung terjadi pada rentang Juli-September bersamaan dengan tahun ajaran baru," ungkap Pudji.
Oleh karena itu, demikian Pudji, inflasi kelompok pendidikan belum selesai, masih akan membayangi dalam beberapa bulan ke depan. "Kelompok pendidikan masih berpotensi memberikan andil inflasi pada 2 bulan ke depan," ujarnya.
(aji)