Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham-saham yang jadi rekomendasi Ajaib Sekuritas pada perdagangan hari ini adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Mirae Asset Sekuritas dalam Technical Insight merekomendasikan, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Sementara itu, Tim Research Phillip Securities Indonesia merekomendasikan, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

Pada perdagangan regional Asia, bursa saham diproyeksikan bergerak bervariasi. Berdasarkan data sementara ini indeks Kospi melesat naik 1,15%, indeks Nikkei 225 menguat 0,74%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,11%, indeks Straits Times Singapore terdepresiasi 0,27% dan dan indeks Shanghai Composite turun 0,05%. 

Adapun indeks utama Dow Jones ditutup di zona hijau pada perdagangan semalam, dengan mencatatkan kenaikan 100 poin poin atau 0,28%. Sementara indeks S&P 500 mengalami penguatan 6,7 poin atau 0,15%.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, ekspor Korea Selatan (Korsel) drop pada Juli, yang menandai belum pulihnya perdagangan dan permintaan global hingga saat ini.

Ekspor Korsel turun 16,5% dari tahun sebelumnya, menurut data yang dirilis Selasa (1/8/2023) oleh Kementerian Perdagangan negara tersebut. Penurunan itu lebih dalam dari ekspektasi yang hanya drop 15%. Senada, keseluruhan impor juga turun sebesar 25,4%, menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$1,6 miliar. 

Ekspor semikonduktor Korsel merosot 34% dan pengiriman produk minyak anjlok 42%. Meski demikian, ekspor mobil dari negara ini ke luar negeri masih naik 15%.

Sebagai gambaran, negara Korsel merupakan salah satu eksportir terbesar di dunia. Negara ini mengirimkan berbagai macam barang yang menjadikan datanya sebagai barometer utama untuk tren perdagangan internasional.

Sementara itu, aktivitas ekonomi China melemah pada Juli dengan kontraksi pada sektor manufaktur dan jasa di saat Beijing menjanjikan langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan konsumsi.

Indeks manufaktur (Purchasing Managers Index/PMI) China naik sedikit menjadi 49,3, di atas perkiraan para ekonom tetapi masih tetap di bawah angka 50 yang menjadi tolok ukur antara ekspansi dan kontraksi.

Indeks non-manufaktur, yang mengukur aktivitas di sektor jasa dan konstruksi, drop ke level 51,5, lebih lemah dari ekspektasi sebelumnya. Sub-indeks yang berfokus pada bisnis layanan ini berkurang menjadi 51,5 dari sebelumnya 52,8 pada Juni.

Kekhawatiran tentang keadaan pemulihan China telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan indikator awal untuk bulan Juli menunjukkan momentum yang melemah.

Adapun para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan 5,2% untuk tahun 2023, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya serta lebih sesuai dengan target resmi sekitar 5%. 

(fad/evs)

No more pages