Memang, berdasarkan catatan Bloomberg Technoz, performa saham BMRI sangat impresif di sepanjang 2022. Pertumbuhannya bahkan melebihi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Stock split ditargetkan efektif pada 10 April 2023, dengan rencana akhir perdagangan saham dengan nilai nominal di 6 April. Selanjutkan target memulai dengan nilai nominal Baru di pasar reguler dan negosiasi di 10 April. Untuk target di pasar tunai dua hari setelahnya, atau 12 April.
Agenda stock split terlebih dahulu akan dimintai persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 14 Maret mendatang. Stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Bank Mandiri di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Selain itu Bank Mandiri bermaksud memperluas distribusi kepemilikan melalui penyesuaian harga saham. Semuanya diharapkan mampu mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor.
“Dengan peningkatan transaksi diharapkan harga saham perseroan di pasar lebih tinggi dari nilai teoritis setelah pelaksanaan stock split, “ tulis perseroan dalam keterangan resminya kepada publik. Dengan kembali terjadi kenaikan harga saham, tentu dapat meningkatkan nilai kapitalisasi saham BMRI di pasar modal.
Stock split tidak mengubah jumlah modal ditempatkan atau disetor penuh. Persentase kepemilikan saham BMRI juga tetap, yakni Negara Republik Indonesia 52%, Indonesia Investment Authority 8%, dan publik 40%.
“Dalam jangka waktu enam bulan setelah tanggal pelaksanaan stock split, perseroan belum memiliki rencana aksi korporasi yang berpengaruh terhadap jumlah saham dan/atau permodalan permodalan Bank Mandiri,” tulis Rudi As Aturridha.
(wep/bbn)