Logo Bloomberg Technoz

Para spekulan pun telah meningkatkan taruhan bullish pada minyak mentah berjangka AS, serta pada produk-produk olahan utama yang juga telah mengalami lonjakan harga dalam beberapa minggu terakhir.

"Rekor permintaan yang tinggi dan pengurangan pasokan Saudi telah mengembalikan defisit," analis Goldman Sachs Group Inc. termasuk Daan Struyven dan Yulia Zhestkova Grigsby dalam sebuah catatan. "Pasar telah meninggalkan pesimisme pertumbuhannya."

Data Perdagangan China sendiri menunjukkan bahwa sektor manufaktur mengalami kontraksi pada perempatan Juli 2023. Sementara sektor non-manufaktur berekspansi lebih lambat dari yang diperkirakan. 

Sementara itu, penurunan persediaan di pusat penyimpanan terbesar di AS telah mendukung pelebaran mundurnya dua kontrak terdekat WTI, sebuah pola harga bullish, yang berada di dekat level terbesar sejak November 2022.

Harga Minyak Mentah

Minyak WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman September 2023 naik US$1,22 menjadi US$81,80 atau Rp1,23 juta per barel di New York.

Minyak Brent untuk penyelesaian September, hingga Senin, naik 57 sen di angka US$85,56 atau Rp1,29 juta per barel. Sedangkan kontrak yang lebih aktif pada Oktober akan menetap di angka $85,43 atau Rp1,28 juta per barel.

(bbn)

No more pages