Julia Fanzeres - Bloomberg News

Bloomberg, Harga minyak mentah membukukan kenaikan bulanan terbesar dalam kurun lebih dari satu tahun terakhir, di tengah tanda-tanda pengetatan pasar. Analis bahkan memperkirakan permintaan minyak mentah akan mencapai rekor tertinggi saat OPEC+ kembali mengurangi produksi.

Minyak mentah berjangka di New York saat ini telah menghapus kerugian tahunannya, yang terdorong sentimen dari ekspektasi Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) akan mengakhiri siklus pengetatan moneternya. Harga minyak mentah berjangka benchmark AS sendiri tercatat menguat lebih dari 15% selama Juli 2023. Anga kenaikan terbesar komoditas komoditas tersebut sejak Januari 2022.

Pengurangan pasokan dari OPEC+ Arab Saudi dan Rusia telah meningkatkan prospek terhadap harga minyak mentah. Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak telah mengatakan, Negeri Beruang Merah tersebut akan memangkas ekspor minyak mentah sebesar 500.000 barel per hari, Agustus ini. Pada periode yang sama, Arab Saudi juga akan memperpanjang pembatasan pasokan minyaknya.