Logo Bloomberg Technoz

Ada El Nino, RI Fokus Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Kering

Arif Subakti
31 July 2023 20:10

Pembangunan bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (8/3/2023). (Rony Zakaria/Bloomberg)
Pembangunan bendungan Sepaku Semoi di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (8/3/2023). (Rony Zakaria/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah lebih mencurahkan konsentrasi untuk memitigasi risiko bencana hidrometeorologi kering, guna mencegah potensi krisis air bersih saat puncak fenomena El Nino tiba di Tanah Air kisaran Agustus—September.

Sekadar catatan, bencana hidrometeorologi dipicu oleh perubahan iklim dan cuaca ekstrem, yang berdampak terhadap anomali siklus hujan, curah hujan, temperatur, angin, serta kelembapan.

Adapun, ragam bencana ini mencakup banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) badai, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, dan gelombang panas.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab menjelaskan fokus pemerintah saat ini adalah mitigasi bencana hidrometeorologi jenis kering.

“Apa saja? Ya, kekeringan ketersediaan air tanah yang berkurang dan karhutla. Jadi kami informasikan ke berbagai stakeholders tentang air tanah, karena korelasinya sangat tinggi dengan curah hujan dan ketersediaan air tanah. Ini yang perlu diantisipasi,” ujarnya, Senin (31/7/2023).