Logo Bloomberg Technoz

Puncak El Nino Sebentar Lagi, Begini Kondisi Stok Pangan RI

Arif Subakti
31 July 2023 18:00

Pekerja meihat tanaman kedelai yang terkena dampak kekeringan di San Jose de la Esquina, Argentina, Kamis (6/4/2023). (Natalia Favre/Bloomberg)
Pekerja meihat tanaman kedelai yang terkena dampak kekeringan di San Jose de la Esquina, Argentina, Kamis (6/4/2023). (Natalia Favre/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) kembali memastikan kecukupan pasok pangan negara dalam menghadapi risiko gangguan produksi akibat fenomena El Nino pada Agustus—September tahun ini.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, dalam hal penjagaan stok dan harga beras, pemerintah sudah menugaskan Perum Bulog (Persero) untuk menyerap 2,4 juta ton beras –yang mayoritas dari dalam negeri– atau naik dari realisasi tahun lalu sebanyak 990.000 ton.

“Sumber pertama harus berasal dari dalam negeri. Kita harus menjaga [serapan] di tingkat petani dan inflasi di hilir [konsumen] dengan baik, karena itu akan memengaruhi daya beli masyarakat,” ujarnya, Senin (31/7/2023).

Dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo telah memandatkan agar cadangan pangan pemerintah (CPP) mencapai 1 juta ton dalam satu bulan ke depan. Sampai dengan saat ini, dia mengatakan CPP yang dikelola BUMN sektor pangan telah mencapai 800.000 ton.

“Dalam 3 bulan terakhir, kami juga memberikan bantuan pangan berupa beras untuk 21,35 juta keluarga penerima manfaat [KPM] yang datanya ada di Kementerian Sosial. Mereka diberikan 10 kg beras selama 3 bulan. Kami juga sudah siapkan Bulog untuk melakukan hal yang sama Oktober—Desember. Jadi, akan ada alokasi 21,35 juta KPM lagi dikali 10 kg atau setara dengan 600.000 ton beras. Jadi kalau dikali dua, 1,2 juta ton plus program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan [SPHP] yang terus diberikan 1,2 juta ton. Jadi Bulog ekstra keras kerjanya,” tuturnya. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso di Istana Negara. (Tangkapan layar Setpres RI)