Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Berhasil Bertahan Setelah Terperosok ke Rp15.103/US$

Ruisa Khoiriyah
31 July 2023 17:23

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah menutup perdagangan hari ini dengan penguatan setelah sempat terlempar ke level terlemah tiga pekan terakhir. Mata uang Indonesia rupiah terkena sentimen kebijakan Bank of Japan yang mengerek batas yield obligasi yen yang mengejutkan pasar dan membuat dolar Amerika kembali menghijau. 

Dalam perdagangan mengawali pekan, pairing USD/IDR ditutup di level Rp15.080/US$, mencerminkan penguatan dari posisi pekan lalu 0,1%. Nilai tukar rupiah sebelumnya sempat terlempar ke level terendah tiga pekan terakhir pada pukul 14.02 ke level Rp15.103/US$.

Penguatan rupiah berjalan di tengah menguatnya indeks dolar ke posisi 101,69 dan variasi pergerakan valuta Asia. Sebulan terakhir, volatilitas USD/IDR naik menjadi 6,15% dari 6,035% pekan lalu. 

"Pelemahan rupiah karena tekanan pembayaran dividen korporasi, penurunan harga komoditas yang memberatkan kinerja ekspor RI dan semakin tingginya yield US Treasury yang melukai 'carry trades'," komentar Khoon Goh, Head of Asia Research di ANZ Singapura, seperti dilansir Bloomberg News, Senin (31/7/2023).

Rupiah berada di posisi yang lebih rentan dalam jangka pendek mengingat imbal hasil US Treasury diprediksi akan terus tinggi dalam waktu lebih lama kendati para pemodal global cenderung menilai puncak bunga acuan Federal Reserve sudah tercapai.