Dalam sebuah pernyataan, Sharif mengutuk pengeboman itu dan menyebutnya sebagai serangan terhadap proses demokrasi di Pakistan. PM negara ini berencana untuk membubarkan parlemen bulan depan, dan militan kerap menargetkan politisi yang sedang berkampanye.
Sementara itu, angka kekerasan di Pakistan meningkat sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 2021 karena kelompok-kelompok militan, seperti ISIS, bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah itu. Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah di Islamabad pada November, dengan mengatakan bahwa pemerintah yang berkuasa "tidak Islami".
Kali ini, TTP mengutuk serangan itu. Sementara juru bicara Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Taliban di Afghanistan, yang awalnya menengahi gencatan senjata antara Pakistan dan TTP, juga t menjauhkan diri dari aksi bom bunuh diri tersebut.
Hubungan antara Taliban dan Pakistan diuji dalam beberapa bulan terakhir karena TTP. Pakistan ingin Taliban mengendalikan kelompok militan yang sudah menewaskan setidaknya 100 orang dalam serangan bom bunuh diri di sebuah masjid pada Januari. Serangan tersebut merupakan yang paling mematikan dalam beberapa tahun.
--Dengan asistensi dari Kamran Haider dan Karl Lester M. Yap.
(bbn)