Namun ini bisa dibilang sebagai puncak, karena resisten selanjutnya cukup kuat yaitu di US$ 24.508,19/ton. Perlu waktu untuk mencapai target tersebut.
Jika gagal menembus resisten pertama, maka harga nikel berisiko turun. Titik support terdekat ada di US$ 21.276,18/ton.
Stimulus China
Secara fundamental, harga nikel ke depan akan dipengaruhi oleh kabar soal stimulus di China. Beijing menjanjikan stimulus untuk merangsang ekonomi yang masih lesu, meski kebijakan zero Covid-19 sudah dicabut.
Salah satu stimulus yang dinanti adalah untuk sektor properti dan pelonggaran batas utang pemerintah daerah. Dengan demikian, permintaan diharapkan meningkat, termasuk untuk logam industrial seperti nikel.
“Harga logam masih akan fluktuatif karena investor mencermati stimulus di China dan perkembangan di Amerika Serikat (AS) yang kemungkinan segera mengakhiri pengetatan moneter,” sebut Li Li, Analis di Jinrui Futures Co, seperti dikutip dari Bloomberg News.
(aji)