Jon Herskovitz dan Sangmi Cha - Bloomberg News

Bloomberg, Saat menilai ekonomi Korea Utara (Korut), ketimbang angka-angka semata, indikator seperti adanya jenis gula baru di pasar lokal, citra satelit yang menunjukkan kereta api melintasi perbatasan, dan beredarnya kapal-kapal kargo dengan transponder yang mati mungkin lebih menggambarkan kondisi sebenarnya.

Semua indikator itu mengerucut pada satu kesimpulan: Kim Jong Un telah menemukan cara baru untuk mengisi pundi-pundinya. Uang ini memungkinkan dia untuk terus membangun persenjataan nuklirnya.

Kakeknya, pendiri negara tersebut, Kim Il Sung, mengendalikan negara dengan dukungan Soviet. Sekarang, saat Korut bersiap untuk memperingati 70 tahun gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea pada 27 Juli 1953, sekali lagi mereka harus berterima kasih pada Rusia.

Rusia telah kembali mengirim minyak ke Korut untuk pertama kalinya sejak 2020, demikian dikatakan oleh PBB bulan lalu. Hal ini mengikuti dimulainya kembali pengiriman biji-bijian ke negara ini dari Rusia. Baik pemerintah Amerika Serikat (AS) maupun para analis independen memiliki perkiraan yang sama soal apa timbal balik yang diberikan untuk membalas kebaikan Rusia: senjata dari cadangan Korut yang melimpah.