Secara lebih detail, Bukalapak pada 30 Juni mencatatkan keuntungan atas investasi reksa dana yang belum dan sudah terealisasi berdasarkan Nilai Aset Bersih (NAB) sebesar Rp6,48 miliar. Serta, mencatatkan keuntungan yang belum dan sudah terealisasi atas investasi pada saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan harga masing-masing pasar sebesar Rp75,97 miliar, padahal pada 2022 kemarin tercatat Rp8,78 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, BUKA sukses catatkan Total Processing Value (TPV) senilai total Rp81,56 triliun, raihan positif ini meningkat 15% secara tahunan. Sebagai gambaran, TPV merupakan pencatatan total transaksi yang benar-benar sudah terjadi.
Selain TPV yang meningkat, pencapaian kinerja positif juga dicatatkan pada efisiensi beban penjualan dan pemasaran dengan penurunan 46%. Di mana secara keseluruhan beban penjualan dan pemasaran BUKA hanya sebesar Rp322,22 miliar. Terdiri dari efisiensi pada pos voucher, subsidi fitur, iklan marketing, serta utamanya efisiensi pada pos Online to Offline.
Dengan demikian, rugi sebelum pajak pajak penghasilan Bukalapak tercatat sebesar Rp371,49 miliar. Sedangkan, Loss per Share Bukalapak tercatat Rp3,78. Pada semester I-2022 BUKA masih mencatatkan angka positif untuk kedua pos ini, dengan masing-masing sebesar Rp8,79 triliun dan Rp83,38.
Sepanjang semester I-2023, BUKA memiliki total aset sebesar Rp27,1 triliun. Kemudian pada pos kas dan setara kas tercatat Rp13,79 triliun. Adapun di antara kas tersebut, BUKA juga menempatkannya pada pos deposito berjangka pihak ketiga pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencapai Rp8,04 triliun. Serta pada PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) sebesar Rp896,59 miliar.
Ekuitas BUKA tercatat turun 1% menjadi Rp26,27 triliun. Senada dengan total liabilitas yang turun 9% menjadi hanya Rp825,2 miliar.
Harga saham BUKA pada perdagangan Senin (31/7/2023) berada pada level Rp220/saham, drop 1,79% dibandingkan posisi sebelumnya. Tercatat jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 86 juta saham, senilai Rp19,2 miliar. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp22,6 triliun.
(fad/dba)