Ningbo Ronbay New Energy Technology Co. minggu lalu mengumumkan telah mendapat akses untuk mendirikan pabrik di Korea dengan target produksi 80.000 ton/tahun ternary precursors, bahan baku pembuat katoda.
“Produk yang dihasilkan oleh perusahaan asal Korea ini memenuhi persyaratan untuk mineral utama yang memenuhi ketentuan dalam kebijakan IRA dan dapat keuntungan kebijakan tarif saat mengekspor ke pasar Eropa dan Amerika,” kata Ronbay New Energy.
You Sang-yul, kepala cabang Ronbay di Korea, mengatakan secara terpisah bahwa “Korsel memiliki banyak peluang dan pengetahuan tentang baterai. Memilih Korea adalah bagian dari strategi global kami karena IRA.”
Perusahaan asal China mendominasi rantai pasok dan bahan baterai dunia, menghasilkan katoda, anoda, dan precursors untuk tiga produsen baterai sel EV utama Korea, diantaranya LG Energy Solution Ltd, Samsung SDI Co, dan SK On Co.
LG, Samsung, dan SK selanjutnya memasok untuk perusahaan otomotif General Motors Co, Tesla Inc, dan Volkswagen AG.
Pemerintahan Biden ingin mengurangi ketergantungan AS pada perusahaan-perusahaan asal China dalam rantai pasokannya. Namun, AS punya keterikatan yang dalam hingga justru menyulitkan. Para perusahaan otomotif melobi pemerintah AS untuk melunak dengan mengizinkan beberapa suku cadang buatan China tetap masuk.
Kini pemerintah tengah menyusun peraturan perihal jumlahkonten yang diizinkan dari ‘entitas asing yang menjadi perhatian’. Ini merupakan penyebutan AS untuk bisnis yang dimiliki atau dikendalikan oleh ‘musuh’, seperti China dan Rusia.
“Kami terus menilai dan merespons setiap masalah keamanan nasional yang terkait dengan rantai pasokan internasional dan domestik,” kata Ashley Schapitl, juru bicara Kemeriterian Keuangan AS.
“China dan Korsel, kami saling membutuhkan,Produsen baterai sel Korsel merasa berisiko untuk mengimpor bahan baterai seperti katoda dan precursors dari China karena [aturan] IRA. Jika semua bahan baku tersebut dibuat di sini, itu berarti Korea akan memiliki rantai pasokan yang lebih stabil di dalam negeri,” kata Lee Myung-kyu, pejabat di Asosiasi Industri Baterai Korea di Seoul.
SK On mengumumkan pendirian usaha patungan dengan investor asal China pada bulan Maret, membangun pabrik precursors.
Kemudian Zhejiang Huayou Cobalt Co. setuju untuk melakukan usaha patungan dengan anak perusahaan LG Group dan Posco Future M Co. pada awal tahun ini.
Posco Holdings Inc. pada bulan Juni mengumumkan kesepakatan dengan CNGR Advanced Material Co. untuk membangun pabrik refinery nikel.
Perjanjian yang telah ditandatangani SK On dan LG masih dalam tahap awal dan persyaratan kontrak belum selesai, menunggu rincian akhir IRA, disampaikan juru bicara perusahaan.
—Dengan asistensi Yuijing Liu.
(bbn)