Penghasilan itu berasal dari keuntungan pembelian kembali obligasi. Keuntungan ini merupakan selisih antara nilai nominal dengan imbalan yang dibayarkan pada saat pembelian kembali dan tender offer.
Lonjakan itu pula yang berkontribusi terhadap laba bersih LPKR di paruh pertama tahun ini.
James Riyadi, Group CEO LPKR, tak menampik, kinerja keuangan semester satu tahun ini tak lepas dari kondisi tersebut. Ia menjelaskan, LPKR per kuartal II-2023 mencatat laba bersih Rp12 miliar jika mengeluarkan faktor penghasilan lain-lain.
Laba bersih kuartalan itu memang tidak terlalu besar untuk pengembang sekelas Lippo. Meski begitu, posisi ini lebih baik ketimbang kuartal I-2023 saat LPKR masih mencatat kerugian.
"Pencapaian pada Kuartal II-2023 ini menandai kuartal pertama sejak Kuartal I-2019 di mana LPKR berhasil kembali mencetak laba bersih melalui kinerja fundamental bisnisnya," jelas James dalam keterangan resmi, dikutip Senin (31/7/2023).
Menurut James, pencapaian itu merupakan bukti awal peningkatan kinerja fundamental dari seluruh unit bisnis perusahaan. "Memasuki Kuartal III-2023, kami tetap berkomitmen untuk menawarkan produk-produk baru dan beragam yang memenuhi berbagai permintaan sambil terus menjaga ketepatan waktu serah terima produk," imbuhnya.
(dhf)