“Terkendala oleh hal ini, perusahaan masih ragu-ragu mengenai produksi,” katanya, seraya menyerukan diperlukannya lebih banyak kebijakan counter-cyclical, termasuk investasi pemerintah yang lebih cepat.
Para investor tak lagi melihat ke pelemahan ini, dan sekarang lebih fokus pada dukungan stimulus ekonomi dari pemerintah. Para pejabat telah menjanjikan langkah-langkah untuk meningkatkan konsumsi, setelah pada Jumat lalu mengumumkan serangkaian langkah untuk membantu industri yang terlibat dalam barang-barang rumah tangga, makanan, produk plastik, kulit dan sektor lainnya.
Rincian stimulus lebih lanjut mungkin akan disampaikan Senin malam pada rapat yang diadakan oleh badan pembangunan nasional China dan kementerian lainnya.
Indeks Hang Seng China Enterprises naik 3,2% pada Senin. Sementara Yuan diperdagangkan naik sebanyak 0,3% ke sesi tertinggi di 7,1329 per dolar.
Kekhawatiran tentang keadaan pemulihan China telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan indikator awal untuk bulan Juli menunjukkan momentum yang melemah. Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan 5,2% untuk tahun 2023, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya dan lebih sesuai dengan target resmi sekitar 5%.
Poin-poin lainnya dari data terbaru China:
- Pesanan ekspor manufaktur baru terus menurun, dengan subindeks turun menjadi 46,3 dari 46,4 di bulan sebelumnya
- Subindeks ketenagakerjaan tetap berkontraksi selama lima bulan berturut-turut
- Sub-indeks yang mengukur pekerjaan non-manufaktur turun menjadi 46,6 dari 46,8 di bulan sebelumnya
“Yang membuat saya khawatir adalah bahwa sub indeks ketenagakerjaan terus bertahan di bawah 50 dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan,” kata Raymond Yeung, kepala ekonom untuk China Raya di Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Ia pun memperkirakan tekanan pengangguran akan tetap dalam waktu dekat.
Zhao Qinghe, ahli statistik senior di biro statistik China (NBS) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyertai data tersebut bahwa dunia usaha melaporkan lingkungan eksternal yang masih kompleks dan suram.
“Kurangnya pesanan luar negeri dan permintaan masih menjadi tantangan utama bagi dunia usaha,” katanya.
--Dengan asistensi Wenjin Lv dan Tan Hwee Ann.
(bbn)