Beberapa di antaranya, menurut dia, pemerintah juga harus mengantisipasi potensi banjir yang disebabkan luapan air dari 12 sungai lainnya yang berada di wilayah Jakarta. Selain itu, pemerintah juga harus menangkal banjir rob atau luapan air laut di Utara Jakarta.
Proyek Sodetan Ciliwung sendiri bermula saat Presiden Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia menginisiasi pembangunan sodetan sepanjang 1.268 meter, pada 2013.
Terowongan Sodetan Ciliwung terdiri dari 2 jalur pipa berdiameter 3,5 meter. Terowongan ini berfungsi mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) serta Kali Cipinang.
Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III hingga ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Proyek ini mulai mengalami kendala saat sejumlah masyarakat menuntut ganti rugi pembebasan lahan ke pengadilan sejak 2015. Pada saat itu, pembangunan sodetan Ciliwung sudah mencapai sekitar 650 meter.
(frg)