Rupiah Menguat di tengah Gelombang Hawkish Eropa dan Jepang
Ruisa Khoiriyah
31 July 2023 09:47
Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah membuka pekan jelang Agustus dengan penguatan menyusul landainya data inflasi Amerika Serikat yang memberi optimisme puncak bunga acuan sudah dekat, di tengah keterkejutan pelaku pasar atas kebijakan baru Bank of Japan yang memberi sinyal hawkish.
Mata uang Indonesia terpantau di posisi Rp15.084/US$ atau menguat 10,5 poin pada pukul 9:31, Senin (31/7/2023). Indeks dolar Amerika Serikat terpapas melemah dengan inflasi PCE Amerika turun ke 3%, sesuai perkiraan pasar. Selain itu, inflasi inti PCE pada Juni juga menurun menjadi 4,1%.
Penurunan inflasi pada Juni di negeri dengan ukuran ekonomi terbesar itu menaikkan keyakinan pelaku pasar bahwa the Fed tidak akan lagi menaikkan bunga acuan baik pada FOMC September maupun November. "Perkiraan kami, the Fed akan membatalkan rencana tersebut bila inflasi inti PCE AS turun lebih rendah dari proyeksi Juni 3,9% pada akhir tahun. Saat ini inflasi PCE headline sudah lebih rendah dari proyeksi Juni the Fed," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas Indonesia dalam catatan.
Di sisi lain, pasar juga menanti kelanjutan stimulus dari pemerintah China yang terdesak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi agar tidak semakin lesu darah.
Baca juga: Ujian BI di tengah Gelombang Hawkish Dunia