Ketinggian air Sungai Marikina di ibu kota Manila mencapai 16,1 meter pada Sabtu malam, mendekati ketinggian 18 meter yang memicu evakuasi paksa di beberapa bagian Kota Marikina, demikian dilaporkan Philippine Daily Inquirer, Minggu, mengutip pemerintah setempat.
Filipina terkena rata-rata 20 siklon tropis per tahun, menjadikannya salah satu negara yang paling parah terkena dampak di dunia.
Topan Doksuri, yang terjadi minggu lalu, menghancurkan tanaman pertanian senilai lebih dari 1,3 miliar peso dan menyebabkan kerusakan infrastruktur senilai 2,66 miliar peso. Topan super ini berdampak pada setengah juta orang sebagian besar di bagian utara Pulau Luzon utama dan menyebabkan 14 orang tewas, demikian menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina.
Badai Khanun, menurut Pagasa, bergerak dengan kecepatan 15 kilometer per jam dengan kecepatan angin maksimum 150 km per jam di dekat pusat dan hembusan hingga 185 km per jam.
Badai itu kemungkinan keluar dari Filipina antara Selasa pagi dan sore sebelum berbelok ke barat laut dan melewati dekat Kepulauan Okinawa Jepang di Kepulauan Ryukyu antara besok malam dan Rabu pagi sambil melambat secara bertahap.
(bbn)