Victoria Cavaliere - Bloomberg News
Bloomberg, Gubernur Federal Reserve Bank Minneapolis Neel Kashkari mengatakan prospek inflasi di Amerika Serikat (AS) cukup positif meskipun pengetatan moneter agresif bank sentral untuk meredam inflasi bisa mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Kashkari memberikan tanggapan ini pada Minggu (30/07/2023) usai data utama yang menunjukkan inflasi AS mulai melandai dari puncaknya pada pandemi, pertumbuhan ekonomi pun tetap stabil dan konsumen terus berbelanja bahkan meski the Fed menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 22 tahun.
"Kita terus dikejutkan dengan betapa tangguhnya ekonomi AS," kata Kashkari di CBS Face the Nation. "Skenario dasarnya adalah kita akan mengalami perlambatan ekonomi, tetapi kita akan terhindar dari resesi."
Meskipun hilangnya pekerjaan yang meluas atau penurunan upah belum terjadi, beberapa pelemahan di sektor ini diperkirakan akan terjadi. “Saya pribadi tidak berpikir itu realistis, bahwa kita akan mengakhiri siklus inflasi ini tanpa penurunan ke pasar tenaga kerja.”
Pengangguran AS terus berada di level terendah secara historis 3,6% meskipun angka tersebut dapat naik 4% dalam beberapa bulan mendatang.
“Itu menurut saya masih akan menjadi soft landing,” kata Kashkari. Istilah soft landing itu mengacu pada keinginan the Fed untuk menjaga inflasi tanpa kehilangan pekerjaan yang signifikan atau pertumbuhan yang negatif.
Pada hari Jumat, laporan pekerjaan AS diproyeksikan menunjukkan bahwa perekrutan di AS meningkat pada klip yang sehat namun lebih moderat.
Kashkari juga mengulangi bahwa the Fed memantau data-data untuk memandu apakah diperlukan kenaikan suku bunga lagi.
"Jika kita perlu menaikkan, menaikkan suku bunga lebih jauh dari saat ini, kita akan melakukannya," katanya.
The Fed minggu lalu menaikkan kisaran suku bunga acuan menjadi 5,25% hingga 5,5%, level tertinggi sejak 2001. Ini menandai kenaikan ke-11 sejak Maret 2022, ketika suku bunga mendekati nol.
(bbn)
