Selama periode ini sejatinya produksi batu bara yang ditambang naik 2% menjadi 35,4 MT, dengan capaian penjualan juga bertumbuh di kisaran yang sama menjadi 34,6 MT. Namun harga FOB turun 16% menjadi dibawah US$100/ton, tepatnya US$93,2 ton.
“Penurunan harga FOB sebesar 16% merupakan tren penurunan sejak tahun lalu, namun masih ada potensi kenaikan karena situasi geopolitik,” kata Dileep.
Sepanjang tahun ini perusahaan milik dua grup konglomerasi Indonesia, Salim dan Bakrie ini, tetap mematok produksi batu bara 75 MT hingga 80 MT, dengan estimasi harga US$95 hingga US$105/ton.
Saham Bumi Resources (BUMI) pada akhir perdagangan pekan ini berada di level Rp135/saham. Sepanjang pekan terjadi tren penurunan harga saham, dengan raihan tertinggi pada Rp144/saham. Capaian terbaik saham Bumi Resources (BUMI) sepanjang setahun lebih adalah Rp246/saham.
(wep)