Selain soal pendidikan yang terkesan monopoli, Anies juga menyinggung tentang kurangnya gagasan dalam pendidikan di negeri ini. Dia mengatakan bahwa dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia, pemerintah hanya memiliki modal fiskal dan kekuatan otoritas saja tetapi tak punya gagasan.
"Yang tidak dimiliki itu inovasi, kreasi, pengalaman lapangan, jaringan. Itu yang memiliki siapa? Ya pegiat-pegiat jaringan. Itulah jika pendidikan dipandang sebagai sebuah gerakan maka negara itu, pemerintah mengajak semua. Kalau bahasa sekarang ya kolaborasi."
Dia karena itu berharap pemerintah untuk bidang pendidikan tak hanya mengandalkan otoritas dan fiskal saja. Melainkan juga turut melibatkan pegiat pendidikan dan juga berbagai kelompok dalam memberikan inovasi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Menurut saya itu salah satu hal yang paling menantang. Itu membutuhkan kemauan dari sekolah, pemerintah, pemegang kewenangan untuk membuka diri dan tidak menempatkan sebagai pelaku terpenting. Penting ya tapi pelaku penting yang mengajak kepada semuanya," kata Anies.
(ibn/ezr)