“Indonesia menargetkan untuk menjadi produsen petrokimia terbesar di Asia,” sambungnya, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi investasi yang ditanamkan oleh sejumlah perusahaan yang hadir dalam membangun kawasan industri di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk dalam pembangunan kilang petrokimia yang berada di Kalimantan.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Diketahui, Jokowi menggelar pertemuan bisnis bersama Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok (INACHAM) dan sejumlah pengusaha negeri tirai bambu. Presiden Jokowi menekankan komitmen Indonesia untuk menjaga investasi tetap stabil dan berjalan.
Selain itu dia meminta agar para investor tidak ragu untuk menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi ketika berinvestasi di Indonesia.
“Saya berharap kalau ada masalah-masalah di lapangan baik mengenai pembebasan tanah, baik mengenai izin, tolong disampaikan,” ucapnya.
Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia terbuka untuk menampung segala informasi mengenai permasalahan yang dirasakan oleh para investor untuk dapat diselesaikan.
(ezr)