Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah akan membentuk tim khusus yang akan menyusun rencana kerja untuk mempercepat produksi Blok Masela. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, tim tersebut akan dibentuk pada Agustus mendatang dan diharapkan mampu menuntaskan tugasnya dalam kurun tiga bulan.

"Setelah itu akan mengajukan Plan of Development (PoD). Nah, kalo Plan of Development (PoD) jalan, kita jadi ada kepastian kapan produksi pertama akan bisa dicapai," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/7/2023).

Pemerintah membentuk tim khusus usai PT Pertamina (Persero) dan Petronas resmi memegang 35% hak partisipasi atau participating interest (PI) di Blok Masela.

PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan Petronas melalui Petronas Masela Sdn Bhd telah menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited (SUOS) di blok tersebut. PHE nantinya akan menguasai 20% dan Petronas Masela sebesar 15%. 

Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kapasitas gas pada Blok Masela bisa mencapai 9,5 juta ton gas alam cair (LNG) per tahun. Di Indonesia sendiri permintaan terhadap gas blok tersebut sudah mencapai 3 juta MT per tahun yang terdiri dari 2 juta MT dari PT PLN, dan 1 juta MT dari PT Pertamina.