Dengan pajak, belum ditambah adanya biaya transaksi, Chief Executive Officer (CEO) Indodax Oscar Darmawan menerangkan bahwa Indonesia sudah tertinggal dengan industri kripto negara lain. Akhirnya transaksi sebagian besar lari ke luar negeri.
Meski demikian Oscar berharap banyak kehadiran bursa kripto CFX mampu mendorong pengembangan aset digital tanah air. “Kita lihat saja nanti bagaimana biaya dan ketentuan lainnya dari bursa berjangka ini. Saya berharap kehadiran bursa justru bisa membuat pelanggan diuntungkan dan industri dalam negeri harus bisa bertumbuh jangan malah sebaliknya,” ucap Oscar.
Baca Juga: 30 Pedagang Aset Kripto Wajib Jadi Anggota Bursa CFX
Peluncuran bursa kripto Indonesia hari ini sekaligus menjadi langkah Kementerian Perdagangan untuk memberikan wadah pertukaran resmi, disponsori pemerintah, juga aman. Didid sebelumnya menegaskan CFX jadi upaya mendorong terciptanya ekosistem perdagangan aset kripto yang berkeadilan dan wajar.
Ada pula janji memberi jaminan dan kepastian hukum, serta perlindungan bagi masyarakat yang bertransaksi kripto. Sementara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan akan terus mengawasi dan mengontrol perdagangan aset kripto pasca resmi diluncurkan.
“Saya selalu ngomong sama Bappebti, sebagai lembaga yang bertanggung jawab, berkali-kali saya menanya ini udah siap? Siap atau belum? Apakah sudah benar sesuai aturan? Harus untuk perlu konsumen betul. Saya kalau begini agak cerewet memang,” kata dia.
Zulhas menambahkan pihaknya harus terus melakukan literasi kepada masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait risiko, manfaat, potensi dari perdagangan aset kripto.
Selain itu, lanjut dia, Bappebti masih memilih satu pekerjaan penting. Sebagai lembaga yang otonom yang mandiri, Zulhas menagih Bappebti untuk menyelesaikan bursa CPO. Selama ini bursa CPO selalu berpatokan pada Belanda dan Malaysia, padahal luasan tanaman sawit keduanya kalah jauh dibandingkan dengan Indonesia.
“Pak Presiden berapa kali nyindir kita raja sawit kok ngikutnya Belanda sama Malaysia, kita nggak punya [Bursa]. Mudah-mudahan juga bisa kita selesaikan,” ucap dia.
(wep)