Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan ditutup di zona hijau, dengan mencatatkan kenaikan 2,38 poin atau 0,25% ke posisi 961,65.
Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori positif antara lain, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 40 poin ke posisi Rp1.130/saham, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menguat 175 poin ke posisi Rp6.825/saham. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) terapresiasi 200 poin ke posisi Rp10.400/saham.
PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) pengelola jejaring ritel Alfamidi berhasil mencatatkan laba bersih mencapai Rp260 miliar pada semester I-2023, naik 34,32% dibandingkan dengan semester I-2022. Kenaikan laba bersih Midi Utama didukung penuh oleh keberhasilan optimalisasi pendapatan pada seluruh segmen. Adapun pendapatan bersih mencetak kenaikan 12,91% ke posisi Rp8,64 triliun.
Emiten Grup Astra yang bergerak pada bidang perdagangan, printing dan digital services, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) sukses melanjutkan tren positif dengan mencetak pertumbuhan laba bersih pada kuartal II-2023 sebesar Rp66,92 miliar, melesat naik 113% dibandingkan dengan kuartal II-2022. Senada, pendapatan bersih Astra Graphia juga tumbuh 7% menjadi Rp1,31 triliun.
Operator telekomunikasi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) membukukan laba Rp1,88 triliun pada Semester I-2023, turun 42,6% secara tahunan. Penurunan laba tersebut disebabkan karena kenaikan beban yang jauh lebih tinggi daripada angka pendapatan. Adapun beban tercatat naik 21,17% menjadi Rp19,9 triliun, sementara pendapatan hanya naik 9,53% menjadi Rp24,67 triliun.
Adapun pasar saham Asia bergerak menguat pada perdagangan sore hari. Indeks Shanghai Composite melesat naik 1,84%, indeks Hang Seng Hong Kong meroket 1,41%, indeks Strait Times Singapore naik 1,01%, indeks Kospi menguat 0,17% dan indeks Nikkei 225 melemah 0,4%. Sementara itu, Dow Jones Index Future naik 0,17%.
Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menaikkan suku bunga acuan sesuai ekspektasi. Keputusan ECB dinilai investor sebagai sinyal akhir dari siklus pengetatan moneter mereka, meski ada opsi opsi kenaikan pada pertemuan berikutnya.
Kenaikan kesembilan berturut-turut sejak Juli membawa suku bunga deposito menjadi 3,75% ke level tertinggi lebih dari 22 tahun. Hal ini membawa tingkat operasi refinancing utama menjadi 4,25%, tertinggi sejak Oktober 2008.
ECB tengah menghadapi tantangan dan masalah laju inflasi yang sangat lambat sehingga membutuhkan waktu hingga 2025 untuk kembali turun ke target 2%.
(fad)