Beijing sudah memberi sinyal akan lebih banyak dukungan untuk sektor perumahan yang sedang terpuruk, meski mereka tidak menjanjikan stimulus moneter dan fiskal yang lebih kuat. Citigroup Inc. dan beberapa bank lain mengatakan bahwa tanpa bantuan tersebut, perekonomian mungkin hanya akan “kacau” sepanjang sisa 2023.
Perusahaan-perusahaan kecil dan menengah menjadi pihak yang paling pesimis akan prospek ekonomi di enam bulan terakhir, dalam sebuah survei oleh Standard Chartered Plc.
Indeks Keyakinan para pelaku UMKM di China dari bank tersebut turun menjadi 50,7 bulan ini —level yang sedikit lagi menjadi jurang antara ekspansi dari kontraksi, level 50. Hal ini didukung oleh angka order ekspor baru turun, serta perekrutan yang melambat.
Sektor manufaktur
Perkembangan pada industri-industri yang sedang berkembang seperti teknologi hijau, manufaktur peralatan kelas atas, dan kendaraan berbasis energi baru, melambat bulan ini, menjadi yang pertama kalinya sejak Desember.
Hal ini dilaporkan dalam jajak pendapat China Logistics Information Index (Beijing) Co. dan sebuah lembaga penelitian yang terkait dengan Kementerian Sains dan Teknologi.
Banyak perusahaan dipaksa memotong harga jual, meski di tengah fakta bahwa biaya produksi makin mahal. Ini menggarisbawahi kurangnya permintaan di banyak sektor, menurut survei tersebut.
Chen Zhi dari lembaga riset tersebut menyatakan bahwa keuntungan perusahaan jadi berkurang, hingga mereka sulit untuk melakukan reinvestasi.
Chang Shu dan Eric Zhu, ekonom Bloomberg menyatakan…
“Aktivitas manufaktur atau Purchasing Managers’ Index (PMI) China bulan Juli mungkin akan gagal menunjukkan pemulihan Kami memperkirakan dorongan atas dukungan kebijakan yang lebih besar, akan muncul dalam beberapa bulan mendatang, namun tidak dalam data yang akan dirilis minggu depan.”
“Mungkin akan menjadi tanda ekspansi atas jasa pada kecepatan yang sama seperti di bulan Juni, dengan pelemahan pada penjualan properti dan barang, yang dapat mengubah rencana keuntungan dari musim liburan musim panas yang ramai. Sektor manufaktur mungkin akan menyusut selama empat bulan berturut-turut.”
Penjualan mobil bergerak anomali
Asosiasi mobil penumpang di China memperkirakan akan terjadi penurunan 4,8% pada angka penjualan kendaraan berpenumpang pada Juli dibanding tahun sebelumnya, dan 8,6% jika mengacu bulan Juni.
Untuk kendaraan non BBM mengalami lonjakan penjualan 27,5% tahun ini, namun tutun 6,8% dibanding bulan sebelumnya. Pada segmen ini memang mendapat dukungan tinggi dari pemerintah, sebagai pilar konsumsi baru.
Pasar properti
Bloomberg menghitung bahwa penjualan rumah baru secara rata-rata mingguan, berdasarkan luas lantai di kota-kota tingkat satu di China akan mencapai level terendah dalam enam bulan terakhir.
Hal ini berdasarkan pada raihan pada 21 hari pertama bulan Juli, dengan data yang disediakan oleh China Real Estate Information Corp. Perdagangan pada empat kota besar, Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen menjadi indikator pasar properti di China.
Belanja infrastruktur
Pemerintah daerah telah memperlambat laju penjualan obligasi, yang biasa mereka gunakan membiayai proyek-proyek infrastruktur sepanjang bulan Juli. Data ini memberi gambaran bahwa pertumbuhan infrastruktur seperti tidak mengalami akselerasi dalam waktu dekat.
Penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah sejauh ini sepanjang Juli tercatat sepertiga lebih sedikit daripada data penjualan bulan sebelumnya, dari data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Lazimnya terdapat jeda sekitar satu bulan antara penjualan surat utang dan investasi yang dilakukan, menurut estimasi Cinda Securities Co.
Dari keseluruhan data di atas, masih terjadi kenaikan harga komoditas imbas janji pemerintah untuk memberi dukungan pada sektor properti. Pasar berjangka di Zhengzhou membukukan kenaikan minggu kelima berturut-turut, sementara tembaga mengalami kenaikan lebih dari 5% dari level terendah bulan Juni di London Metal Exchange. Bijih besi diperdagangkan di dekat level tertinggi dalam hampir empat bulan.
Gelombang panas dan banjir mematikan yang melanda berbagai wilayah di negara ini menimbulkan ancaman lain terhadap pertumbuhan, karena dapat menekan pasokan listrik dan mengganggu logistik dan produksi.
(bbn)