Pemerintah China telah memberi tahu BMKG setempat di provinsi tetangga Fujian, termasuk Guangdong, Zhejiang, dan Jiangxi, untuk meningkatkan tanggap darurat guna mencegah bencana.
Dilaporkan oleh CCTV pada Jumat, sejumlah jalan raya di Fujian Zhejiang, dan Guangdong telah ditutup sementara. Xiamen telah mengumumkan penutupan kantor dan sekolah pukul 3 sore pada Kamis (27/7/2023). Kota Zhangzhou, dekat Xiamen, telah meliburkan kelas dan pekerjaan selama dua hari.
China Eastern Airlines Corp. mengatakan penerbangan masuk dan keluar di sejumlah kota tenggara akan dibatalan mulai Kamis hingga Sabtu (29/7/2023) untuk memastikan keselamatan penumpang. Menurut CCTV, bandara Fuzhou, ibu kota Fujian, telah membatalkan lebih dari 50 penerbangan pada Kamis. Berdasarkan keterangan biro Shanghai China Railway, puluhan layanan kereta api di Yangtze River Delta di kawasan China timur juga telah dihentikan.
Hong Kong, yang menyebut badai itu sebagai topan super, mempertahankan kewaspadaan pada level terendah pada Jumat pagi. Akan tetapi, observatorium lokal mengatakan Doksuri akan secara bertahap menjauh dari Hong Kong karena diperkirakan akan bergerak ke utara-barat laut dengan kecepatan sekitar 28 kilometer per jam mendekati sekitar Xiamen.
Cathay Pacific Airways Ltd. Hong Kong mengatakan sejumlah penerbangan yang dijadwalkan tiba dan berangkat dari kota Kaoshiung Taiwan pada Kamis telah ditunda atau dibatalkan. Sementara yang dijadwalkan untuk terbang masuk dan keluar dari Xiamen juga dibatalkan di hari yang sama karena penutupan bandara lokal.
Di Taiwan, lebih dari 300 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan karena topan. Badai juga menyebabkan pembatalan penerbangan di Filipina awal pekan ini. Central News Agency melaporkan pada Jumat, bahwa peringatan darat dan laut akan dicabut paling awal pada sore atau malam hari.
Sementara itu di provinsi Cagayan, Filipina utara, tempat Doksuri terbentuk menjadi topan super, hampir 16.000 orang telah dievakuasi.
Meskipun lebih dari 180.000 orang di Filipina terdampak badai itu, kehancuran tampaknya lebih sedikit dibandingkan yang terjadi pada Oktober tahun lalu. Kala itu, lebih dari 100 orang meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh badai Nalgae, yang juga menelantarkan raturan ribu orang.
Kerusakan di sektor pertanian juga memperlihatkan sedikit dampak. Menurut Departemen Pertanian, topan tersebut menyebabkan kerusakan tanaman sekitar 53,1 juta peso, terutama pada tanaman beras dan jagung.
Sementara di Taiwan, pemerintah memperkirakan kerugian di sektor pertanian akibat topan mencapai 1,5 juta dolar Taiwan baru.
--Dengan asistensi dari Sanjit Das dan Yanping Li.
(bbn)