Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 24.507,05/ton.
Ekonomi Bangkit
Kenaikan harga nikel ditopang oleh prospek pemulihan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi yang sempat tertatih-tatih akibat rezim suku bunga tinggi sepertinya bisa bangkit tahun depan.
Pelaku pasar meyakini puncak suku bunga (terminal rate) di berbagai negara maju sudah dekat. Ini memberi harapan bahwa cengkeraman suku bunga tinggi di perekonomian akan mengendur, sehingga pertumbuhan bisa dipacu lebih tinggi.
Selain itu, pasar juga menanti stimulus baru dari China.
“Politbiro Partai Komunis China memberi sinyal stimulus baru akan segera datang. Karena sektor properti adalah faktor terbesar yang membuat permintaan industri melambat, stimulus diharapkan mampu membangkitkan sektor tersebut. Pasar pun memperhatikan, dan mengirim sinyal optimisme,” papar analis Morgan Stanley, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
(aji)